Search Google

Thursday, 30 June 2016

Masih Pentingkah Keyword Density Bagi SEO ?


Saat membuat sebuah artikel di Internet, Anda mungkin menerapkan berbagai teknik SEO (Search Engine Optimization) dengan harapan artikel tersebut mudah dicari dan mendapatkan tempat terhormat di search engine. Salah satu teknik yang cukup sering terdengar adalah keyword density. Definisi keyword density itu sendiri adalah:

Persentase berapa kali sebuah keyword muncul dibandingkan dengan total kata pada sebuah halaman website.




Rumusnya adalah:Keyword Density = (Nkr * Tkn) x 100
Nkr: berapa kali sebuah keyword diulang
Tkn: total kata

Keyword dapat berupa frasa, tidak selalu harus satu kata, tetapi bisa lebih. Berikut contoh menghitung keyword density. Misalnya terdapat teks berikut (diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kutub_Utara):

Kutub Utara adalah titik paling utara dari bola bumi, merupakan satu-satunya titik yang dilalui oleh garis khayal 90 derajat Lintang Utara.
Kutub Utara adalah titik paling utara Bumi, dapat didefinisikan dalam empat cara berbeda. Namun hanya dua cara pertama yang umum digunakan. Namun begitu definisi yang paling luas adalah Kutub Utara terletak di Samudra Arktik.
Kutub Utara Geografis, juga dikenal dengan Utara Sejati, adalah titik utara di mana poros rotasi Bumi bertemu permukaan.
Kutub Utara Magnetik adalah titik utara di mana medan geomagnetik vertikal, yaitu dip adalah 90°.
Kutub Utara Geomagnetik adalah kutub utara dari momen dipole medan geomagnetik Bumi.
Kutub tidak terakses Utara adalah titik terjauh dari pesisir manapun, dan terletak di 84°03′LU 174°51′BT. Kutub sejenis terletak di Samudra Pasifik dan India.

Kata yang di-bold (kutub utara) adalah keyword, dalam hal ini muncul 7 kali. Sedangkan jumlah kata pada teks di atas adalah 123 kata (tidak perlu menghitung manual, copy paste ke word processor/ text editor yang memiliki fitur menghitung total kata/ word count).

Jadi keyword density “kutub utara” = (7/123) x 100, atau 5.69%. Anda juga dapat menggunakan tool online untuk menghitung keyword density, misalnya di http://tools.seobook.com/general/keyword-density/.

Jika Anda mencari informasi berapa keyword density yang ideal, mungkin Anda akan menemukan berbagai sumber yang mengatakan keyword density yang ideal berkisar antara 1% sampai dengan 3%. Artinya contoh di atas tidak memenuhi kriteria keyword density yang ideal.

Namun sekedar informasi, link Wikipedia di atas berada pada peringkat pertama hasil pencarian jika Anda mencari di google.com dengan keyword “kutub utara”.

Pentingkah Keyword Density?

Seberapa besar pengaruh keyword density pada peringkat sebuah halaman website? Hal ini tidak mudah dipastikan karena bagaimanapun kode sumber search engine seperti Google tidak dibuka untuk publik. Namun hal ini dapat diteliti dan diamati, salah satu contoh adalah keyword “kutub utara” di atas. Walaupun keyword “kutub utara” cukup sering diulang pada artikel tersebut dan tidak mencerminkan keyword density yang ideal, nyatanya artikel tersebut menempati peringkat pertama hasil pencarian Google. Tentu saja, satu contoh tersebut belum memberikan gambaran yang luas, masih banyak faktor lainnya, misalnya website Wikipedia merupakan salah satu website dengan peringkat yang sangat baik di search engine. Seandainya artikel yang sama berada pada website lain yang tidak sepopuler Wikipedia, belum tentu artikel tersebut akan tampil pada hasil pencarian.

Satu hal yang pasti: teknologi cepat berubah. Cara search engine bekerja pun berubah. Pada era awal search engine, keyword density merupakan faktor yang penting karena digunakan oleh search engine untuk mengenali konten website. Tetapi kemudian orang menerapkan teknik black hat SEO seperti keyword stuffing yang mengulang-ulang keyword dengan tujuan mengelabui search engine agar menampilkan website tersebut pada hasil pencarian. Hasilnya, search engine mungkin menampilkan sebuah link berdasarkan keyword tertentu, namun saat user mengunjungi halaman tersebut, user tidak akan menemukan informasi yang diinginkannya. Algoritma search engine pun kemudian diperbaiki untuk mencegah hal tersebut.

Adalah masuk akal jika saat ini keyword density tidak lagi merupakan faktor penting untuk mendongkrak popularitas website Anda. Mengapa? Karena sebuah teknologi terus diperbaiki agar tidak mudah dimanipulasi. Hal ini tentunya juga berlaku bagi teknologi search engine yang memiliki jutaan user. Keyword density terbukti rentan dimanipulasi, menjadikannya sebagai faktor penting justru memperbesar kemungkinan search engine dimanipulasi. Jadi ketimbang berpikir apakah artikel Anda sudah memiliki keyword density yang ideal, mungkin cara yang lebih baik adalah membiarkan tulisan Anda mengalir.

catatan: tulisan ini pun mengandung banyak keyword “kutub utara”, namun keyword tersebut sama sekali tidak mencerminkan pembahasan utama tulisan ini.(PCMEDIA)


Sumber

No comments:

Post a Comment